Laut mati, seram memang namanya, namun sebenarnya laut mati tidak seseram yang kita bayangkan selama ini. Sebenarnya Laut mati ini bukanlah laut, karena terletak di daratan, mungkin karena luasnya yang menyerupai lautan, maka di sebutlah sebagai laut.
Laut ini berada pada 420 meter di bawah
permukaan laut yang merupakan daerah terendah di permukaan bumi
(sedangkan titik terdalam di bumi sendiri di pegang oleh palung
mariana).Laut mati berada diantara wilayah Jordania dan Israel.
Kadar
garam yang begitu besar pada laut ini membuat kita bisa mengapung
diatasnya tanpa susah susah berenang, bahkan sambil membaca buku
sekalipun! Aneh memang, tapi itulah kejadian alam. Konon kadar garam di
laut mati ini mencapai 31.5 % ( itu berarti 9 kali lipat dari kadar
garam laut normal yang sekitar 3,5 %. Karena kadar salinitas nya
tersebut maka semua benda bisa mengapung diatasnya.Salah satu cerita
mengenai asal muasal laut ini adalah cerita mengenai kaum Nabi Luth,
yang bercerita tentang bagaimana hancurnya moral manusia kala itu (sodom
gomorah) yang melakukan hubungan sexsual sejenis, terlepas dari cerita
itu semua laut mati ini memiliki cerita lain dari segi ilmiah yaitu
mengenai kadar garam nya yang tinggi.
Terjadi penurunan debit air di
laut ini yang mencapai 1 meter tiap tahun nya dikarenakan jumlah air
yang masuk dari sungai jordan banyak di pakai untuk keperluan irigasi
sehingga pasokan ke laut ini menjadi berkurang dan penguapan nya sangat
tinggi, inilah yang menyebabkan mengapa laut ini menjadi asin. Tak ada
ikan yang hidup di situ, dan air laut mati bila terkena mata akan sangat
perih. Di balik itu semua lumpur laut ini memiliki khasiat tersendiri
bagi kaum wanita khususnya sebagai penghalus kulit (Lulur Lumpur laut
).Selain kandungan garam yang amat sangat tinggi, air Laut Mati juga
banyak mengandung kalium, magnesium, dan bromium, mungkin karena itulah
lumpur laut mati ini dianggap sangat berkhasiat. Israel, Palestina dan
jordania sepakat untuk menyelamatkan laut mati ini karena dampak bila
terjadi kerusakan pada ekosistem laut mati ini akan sangat buruk bagi
kawasan tersebut, tindakan penyelamatan antara lain menyuplai air dari
laut merah ke laut mati dengan membuat kanal kanal untuk menghubungkan
kedua laut tersebut yang jaraknya sekitar 200 Km, Permukaan air Laut
Mati diperkirakan telah mengalami penyusutan dari 392 meter di bawah
permukaan laut menjadi 416 meter dan sedang menurun ke tingkat yang
sangat mengkhawatirkan.
Untuk kali pertamanya
dalam sejarah, para ilmuwan mengirimkan penyelam untuk mengeksplorasi
Laut Mati. Mereka mengungkap temuan tak terduga, mata air tawar yang
berasal dari kawah di bawah laut, juga hewan mikroba di dalamnya. Dua
temuan itu adalah yang pertama terkuak di Laut Mati -- perairan paling
asin di dunia sekaligus permukaan air terendah di muka Bumi. Laut
Mati terletak di antara Yordania, Israel, dan Tepi Barat Palestina. Di
satu sisi, keunikannya yang bisa membuat orang mengapung dengan menjadi
daya tarik wisata. Sebaliknya, bagi penyelam, itu adalah tantangan
besar. Para peneliti dari Ben-Gurion University, Israel (BGU)
berhasil menyelami dasar Laut Mati, untuk mengkonfirmasi kecurigaan
mereka bahwa air tawar naik dari celah yang berada jauh di dasar laut. Air
tawar menyembur dari dinding curam 15 x 20 meter. Para ilmuwan
menemukan air membentuk mata air kompleks yang mengalir di beberapa
tempat di dasar Laut Mati -- yang dalamnya 30 meter dan panjangnya
sampai ratusan meter.
Mengejutkan
Para penyelam juga
menemukan hamparan mikroba hidup dekat lubang-lubang yang berada di
dasar laut. Penemuan mahluk hidup di lingkungan yang sebelumnya diyakini
tak bakal bisa menopang kehidupan adalah sesuatu yang mengejutkan.
"Meski tak ada ikan yang dijumpai, karpet mikroorganisme yang menutupi wilayah dasar Laut Mati diyakini terdiri dari banyak spesies," kata Danny Ionescu dari Max Planck Institute for Marine Microbiology Jerman, yang juga ikut dalam ekspedisi ini, seperti dimuat situs sains, Our Amazing Planet, 27 September 2011.
Laut Mati adalah entitas laut yang paling cepat menyusut. Airnya menguap 1 meter per tahun, penyebab utamanya karena manusia menguras sumber utamanya -- Sungai Jordan, digunakan sebagai air minum.
"Meski tak ada ikan yang dijumpai, karpet mikroorganisme yang menutupi wilayah dasar Laut Mati diyakini terdiri dari banyak spesies," kata Danny Ionescu dari Max Planck Institute for Marine Microbiology Jerman, yang juga ikut dalam ekspedisi ini, seperti dimuat situs sains, Our Amazing Planet, 27 September 2011.
Laut Mati adalah entitas laut yang paling cepat menyusut. Airnya menguap 1 meter per tahun, penyebab utamanya karena manusia menguras sumber utamanya -- Sungai Jordan, digunakan sebagai air minum.
Profesor BGU, Jonathan
Laronne dan peneliti, Yaniv Munwes, bersama-sama para penyelam,
merancang sistem pertama yang bisa mengukur mata air di dasar laut dan
mempelajari struktur pancaran airnya. "Dengan mengembangkan sistem
pengukuran untuk mata air ini, kita akan dapat menentukan lebih akurat
berapa banyak air yang sebenarnya memasuki Laut Mati," kata Laronne
dalam sebuah pernyataan.
Sumber : http://otakberita.blogspot.com/2012/10/misteri-laut-mati.html
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/251540-menguak-misteri-di-dasar-laut-mati
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/251540-menguak-misteri-di-dasar-laut-mati
Sumber Gambar : http://info-up2det.blogspot.com/2012/05/narasi-kesesatan-masa-lalu-di-laut-mati.html
Nama : Hasan Maqmun
NPM : 13111261
Kelas : 2KA42
Matkul : Teori Organisasi Umum 1
Dosen : Budi Utami, SE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar