......................................"Dengan diam, belajarlah mengenali diri sendiri dan mengetahui segala sesuatu dalam hidup ini memiliki tujuan".......................................................................................................................................................................................................................................*****PleASE WeLCOmE*****...............................................................................................................

Selasa, 23 Oktober 2012

Laut Mati

  Laut mati, seram memang namanya, namun sebenarnya laut mati tidak seseram yang kita bayangkan selama ini. Sebenarnya Laut mati ini bukanlah laut, karena terletak di daratan, mungkin karena luasnya yang menyerupai lautan, maka di sebutlah sebagai laut. 

  Laut ini berada pada 420 meter di bawah permukaan laut yang merupakan daerah terendah di permukaan bumi (sedangkan titik terdalam di bumi sendiri di pegang oleh palung mariana).Laut mati berada diantara wilayah Jordania dan Israel.
 
  Kadar garam yang begitu besar pada laut ini membuat kita bisa mengapung diatasnya tanpa susah susah berenang, bahkan sambil membaca buku sekalipun! Aneh memang, tapi itulah kejadian alam. Konon kadar garam di laut mati ini mencapai 31.5 % ( itu berarti 9 kali lipat dari kadar garam laut normal yang sekitar 3,5 %. Karena kadar salinitas nya tersebut maka semua benda bisa mengapung diatasnya.Salah satu cerita mengenai asal muasal laut ini adalah cerita mengenai kaum Nabi Luth, yang bercerita tentang bagaimana hancurnya moral manusia kala itu (sodom gomorah) yang melakukan hubungan sexsual sejenis, terlepas dari cerita itu semua laut mati ini memiliki cerita lain dari segi ilmiah yaitu mengenai kadar garam nya yang tinggi. 

  Terjadi penurunan debit air di laut ini yang mencapai 1 meter tiap tahun nya dikarenakan jumlah air yang masuk dari sungai jordan banyak di pakai untuk keperluan irigasi sehingga pasokan ke laut ini menjadi berkurang dan penguapan nya sangat tinggi, inilah yang menyebabkan mengapa laut ini menjadi asin. Tak ada ikan yang hidup di situ, dan air laut mati bila terkena mata akan sangat perih. Di balik itu semua lumpur laut ini memiliki khasiat tersendiri bagi kaum wanita khususnya sebagai penghalus kulit (Lulur Lumpur laut ).Selain kandungan garam yang amat sangat tinggi, air Laut Mati juga banyak mengandung kalium, magnesium, dan bromium, mungkin karena itulah lumpur laut mati ini dianggap sangat berkhasiat. Israel, Palestina dan jordania sepakat untuk menyelamatkan laut mati ini karena dampak bila terjadi kerusakan pada ekosistem laut mati ini akan sangat buruk bagi kawasan tersebut, tindakan penyelamatan antara lain menyuplai air dari laut merah ke laut mati dengan membuat kanal kanal untuk menghubungkan kedua laut tersebut yang jaraknya sekitar 200 Km, Permukaan air Laut Mati diperkirakan telah mengalami penyusutan dari 392 meter di bawah permukaan laut menjadi 416 meter dan sedang menurun ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

 Untuk kali pertamanya dalam sejarah, para ilmuwan mengirimkan penyelam untuk mengeksplorasi Laut Mati. Mereka mengungkap temuan tak terduga, mata air tawar yang berasal dari kawah di bawah laut, juga hewan mikroba di dalamnya. Dua temuan itu adalah yang pertama terkuak di Laut Mati -- perairan paling asin di dunia sekaligus permukaan air terendah di muka Bumi. Laut Mati terletak di antara Yordania, Israel, dan Tepi Barat Palestina. Di satu sisi, keunikannya yang bisa membuat orang mengapung dengan menjadi daya tarik wisata. Sebaliknya, bagi penyelam, itu adalah tantangan besar. Para peneliti dari Ben-Gurion University, Israel (BGU) berhasil menyelami dasar Laut Mati, untuk mengkonfirmasi kecurigaan mereka bahwa air tawar naik dari celah yang berada jauh di dasar laut. Air tawar menyembur dari dinding curam 15 x 20 meter. Para ilmuwan menemukan air membentuk mata air kompleks yang mengalir di beberapa tempat di dasar Laut Mati -- yang dalamnya 30 meter dan panjangnya sampai ratusan meter.


Mengejutkan

Para penyelam juga menemukan hamparan mikroba hidup dekat lubang-lubang yang berada di dasar laut. Penemuan mahluk hidup di lingkungan yang sebelumnya diyakini tak bakal bisa menopang kehidupan adalah sesuatu yang mengejutkan.

"Meski tak ada ikan yang dijumpai, karpet mikroorganisme yang menutupi wilayah dasar Laut Mati diyakini terdiri dari banyak spesies," kata Danny Ionescu dari Max Planck Institute for Marine Microbiology Jerman, yang juga ikut dalam ekspedisi ini, seperti dimuat situs sains, Our Amazing Planet, 27 September 2011.

Laut Mati adalah entitas laut yang paling cepat menyusut. Airnya menguap 1 meter per tahun, penyebab utamanya karena manusia menguras sumber utamanya -- Sungai Jordan, digunakan sebagai air minum.
Profesor BGU, Jonathan Laronne dan peneliti, Yaniv Munwes, bersama-sama para penyelam, merancang sistem pertama yang bisa mengukur mata air di dasar laut dan mempelajari struktur pancaran airnya. "Dengan mengembangkan sistem pengukuran untuk mata air ini, kita akan dapat menentukan lebih akurat berapa banyak air yang sebenarnya memasuki Laut Mati," kata Laronne dalam sebuah pernyataan.

Sumber :  http://otakberita.blogspot.com/2012/10/misteri-laut-mati.html

               http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/251540-menguak-misteri-di-dasar-laut-mati

Sumber Gambar : http://info-up2det.blogspot.com/2012/05/narasi-kesesatan-masa-lalu-di-laut-mati.html


Nama : Hasan Maqmun
NPM : 13111261
Kelas : 2KA42
Matkul : Teori Organisasi Umum 1
Dosen : Budi Utami, SE

Jumat, 19 Oktober 2012

Misteri 7 lapisan langit


Alam (dalam artian luas memiliki makna yang setara dengan dunia alam, dunia fisik, atau dunia materi) mengacu kepada fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara umum. Skala alam terbentang dari sub-atomik sampai kosmik.

Kata alam merupakan terjemahan dari bahasa Inggris "nature", yang berasal dari kata Latin natura, atau "kualitas esensial, disposisi bawaan", dan pada zaman dahulu, secara harfiah berarti "kelahiran". Natura adalah terjemahan Latin dari kata Yunani physis (φύσις), yang awalnya terkait dengan karakteristik bawaan yang dimiliki tanaman, hewan, dan berbagai fitur lain di dunia. Konsep alam sebagai keseluruhan, atau alam semesta fisik, merupakan pengembangan konsep aslinya; dimulai dari penerapan kata Yunani physis (φύσις) oleh filsuf-filsuf pra-Socrates, dan sejak saat itu terus berkembang. Kata ini juga banyak digunakan selama munculnya metode ilmiah modern dalam beberapa abad terakhir.

Dalam berbagai penggunaan kata tersebut pada saat ini, "alam" sering mengacu kepada geologi dan kehidupan liar. Kata alam mungkin mengacu secara umum ke berbagai jenis tanaman hidup dan hewan, dan dalam beberapa kasus ke proses yang berhubungan dengan benda mati – mengenai keberadaan jenis-jenis tertentu suatu benda dan bagaimana mereka berubah dengan sendirinya, seperti cuaca dan geologi di Bumi, dan materi serta energi dari mana semua hal-hal tersebut tersusun darinya. Kata ini sering diartikan sebagai "lingkungan alam" atau hewan liar, batu, hutan, pantai, dan secara umum hal-hal yang belum diubah secara substansial oleh campur tangan manusia, atau yang bertahan meskipun ada intervensi manusia. Sebagai, contoh, objek yang dibuat dan interaksi manusia umumnya tidak dianggap sebagai bagian dari alam, kecuali jika dinilai sebagai, misalnya, "sifat manusia" atau "seluruh alam". Konsep yang lebih tradisional dari hal-hal alami tersebut, yang masih dapat ditemukan hari ini, menyiratkan perbedaan antara alami dan buatan, yang dimaksud dengan kata buatan dipahami sebagai hasil kesadaran atau pikiran manusia. Tergantung pada konteks tertentu, istilah "alam" juga dapat dibedakan dari yang tidak wajar, supernatural, atau sintetis.
Keyakinan mengenai adanya alam semesta selain yang dihuni oleh kita sudah menghantui pemikiran para ilmuwan fisika sejak lama. Sebuah revolusi pemikiran yang berangkat dari cerita fiksi ilmiah mengenai adanya kehidupan lain selain di planet bumi ini, berkembang menjadi sebuah ide bahwa alam semesta kita ini tidak sendiri, tetapi merupakan bagian dari berlapis-lapis alam semesta tanpa batas yang mempunyai kehidupannya sendiri-sendiri.

Beberapa hipotesa yang kemudian melahirkan teori-teori dicetuskan oleh beberapa ilmuwan seperti teori alam semesta paralel (parallel universe atau multiverse) dan keyakinan akan keberadaan 10 dimensi alam semesta. Namun lima belas abad sebelum teori-teori tersebut dilahirkan, kitab Alquran yang diwahyukan kepada Muhammad Saw sudah menggambarkan perihal keberadaan dimensi-dimensi alam semesta yang disebut tujuh lapisan langit, yakni dalam Surah Fushshilat ayat 11-12.
"Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui".

Pengertian langit
Banyak pemahaman tentang langit yang dikenal di tengah masyarakat. Sebagian orang memahaminya sebagai lapisan-lapisan atmosfer di atas bumi. Ada juga yang memahami langit sebagai ruang hampa udara yang disebut ruang angkasa antar planet dan galaksi. Adapun pengertian yang lebih luas lagi menurut ilmu astronomi bahwa langit adalah alam semesta yang tak terbatas (tidak diketahui batasnya) namun berhingga (ada akhirnya).
Dalam tulisan ini pemahaman yang ketiga inilah yang digunakan, yakni alam semesta yang tak terbatas namun berhingga dan memuat triliunan benda-benda angkasa. Dari tatasurya kita – matahari dan planet-planetnya termasuk bumi sebagai anggotanya – galaksi bimasakti (milky way galaxy) tempat berada tata surya kita, kluster (kumpulan beberapa galaksi) hingga superkluster (kumpulan dari beberapa kluster). Ini pun sebatas yang masih bisa diungkapkan para ahli astronomi, tentunya bisa diperluas lagi dengan kumpulan beberapa superkluster dan seterusnya.

7 lapisan langit dan pembagian dimensi
Yang dimaksud 7 lapisan langit di sini bukan berarti langit tersebut menumpuk secara berlapis-lapis seperti kue lapis, tapi ketujuh lapisan tersebut semakin meningkat kedudukannya sesuai dengan bertambah tingkat dimensinya.

Pertambahan tingkat dimensi ketujuh lapisan langit tersebut hanya bisa digambarkan dengan memproyeksikannya ke langit pertama (dimensi ruang yang dihuni oleh kita) yang berdimensi tiga. Karena hanya ruang berdimensi tiga inilah yang bisa difahami oleh kita.
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Langit pertama
Ruang berdimensi 3 yang dihuni oleh makhluk berdimensi 3, yakni manusia, binatang, tumbuhan dan lain-lain yang tinggal di bumi beserta benda-benda angkasa lainnya dalam jumlah yang tak terbatas. Namun hanya satu lapisan ruang berdimensi 3 yang diketahui berpenghuni, dan bersama-sama dengan ruang berdimensi 3 lainnya, alam semesta kita ini menjadi penyusun langir kedua yang berdimensi 4.
  
 Langit kedua
Ruang berdimensi 4 yang dihuni oleh bangsa jin beserta makhluk berdimensi 4 lainnya. Ruang berdimensi 4 ini bersama-sama dengan ruang berdimensi 4 lainnya membentuk langit yang lebih tinggi, yaitu langit ketiga.

 Langit ketiga
Ruang berdimensi 5 yang di dalamnya “hidup” arwah dari orang-orang yang sudah meninggal. Mereka juga menempati langit keempat sampai dengan langit keenam. Langit ketiga ini bersama-sama dengan langit ketiga lainnya menyusun langit keempat dan seterusnya hingga langit ketujuh yang berdimensi 9.

Bisa dibayangkan betapa besarnya langit ketujuh itu. Karena ia adalah jumlah kelipatan tak terbatas dari langit dunia (langit pertama) yang dihuni oleh manusia. Berarti langit dunia kita ini berada dalam struktur langit yang enam lainnya, termasuk langit yang ketujuh ini. Jika alam akhirat, surga dan neraka terdapat di langit ke tujuh, maka bisa dikatakan surga dan neraka itu begitu dekat dengan dunia kita tapi berbeda dimensi.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa langit dunia kita ini merupakan bagian dari struktur langit ketujuh. Berarti alam dunia ini merupakan bagian terkecil dari alam akhirat. Penjelasan ini sesuai dengan hadist Nabi:

“Perbandingan antara alam dunia dan akhirat adalah seperti air samudera, celupkanlah jarimu ke samudera, maka setetes air yang ada di jarimu itu adalah dunia, sedangkan air samudera yang sangat luas adalah akhirat”.

Perumpamaan setetes air samudera di ujung jari tersebut menggambarkan dua hal:

1.Ukuran alam dunia dibandingkan alam akhirat adalah seumpama setetes air di ujung jari dengan keseluruhan air dalam sebuah samudera. Hal ini adalah penggambaran yang luar biasa betapa luasnya alam akhirat itu.

2.Keberadaan alam dunia terhadap alam akhirat yang diibaratkan setetes air berada dalam samudera. Perumpamaan tersebut menunjukkan bahwa alam dunia merupakan bagian dari alam akhirat, hanya ukurannya yang tak terbatas kecilnya. Begitu juga dengan kualitas dan ukuran segala hal, baik itu kebahagiaan, kesengsaraan, rasa sakit, jarak, panas api, dan lain sebagainya, di mana ukuran yang dirasakan di alam dunia hanyalah sedikit sekali.

Berbagai ruang dimensi dan interaksi antar makhluk penghuninya

 1. Langit pertama atau langit dunia

Seperti disebutkan pada ayat 11-12 Surat Fushshilat di atas, maka yang disebut langit yang dekat tersebut adalah langit dunia kita ini atau disebut juga alam semesta kita ini. Digambarkan bahwa langit yang dekat itu dihiasi dengan bintang-bintang yang cemerlang, dan memang itulah isi yang utama dari alam semesta. Bintang-bintang membentuk galaksi dan kluster hingga superkluster. Planet-planet sesungguhnya hanyalah pecahan dari bintang-bintang itu. Seperti tata surya kita, matahari adalah sebuah bintang dan sembilan planet yang mengikatinya adalah pecahannya, atau pecahan bintang terdekat lainnya. Sedangkan tokoh utama di langit pertama ini adalah kita manusia yang mendiami bumi, planet anggota tata surya.
Langit pertama ini tidak terbatas namun berhingga. Artinya batasan luasnya tidak diketahui tapi sudah bisa dipastikan ada ujungnya. Diperkirakan diameter alam semesta mencapai 30 miliar tahun cahaya. Artinya jika cahaya dengan kecepatannya 300 ribu km/detik melintas dari ujung yang satu ke ujung lainnya, maka dibutuhkan waktu 30 miliar tahun untuk menempuhnya.

 2. Langit kedua

Seperti diterangkan sebelumnya bahwa setiap lapisan langit tersusun secara dimensional. Diasumsikan bahwa pertambahan dimensi setiap lapisan adalah 1 dimensi. Jadi apabila langit pertama atau langit dunia kita ini berdimensi 3, maka langit kedua berdimensi 4. Langit kedua ini dihuni oleh makhluk berdimensi 4, yakni bangsa jin.

 3. Langit ketiga sampai dengan langit ketujuh

Langit ketiga sampai dengan keenam dihuni oleh arwah-arwah, sedangkan langit ke tujuh adalah alam akhirat dengan surga dan nerakanya. Analoginya sama dengan langit kedua di atas, karena pengetahuan kita hanya sampai kepada alam berdimensi 3.


PENGHUNI 7 LAPISAN LANGIT.

 Isra Miraj merupakan peristiwa besar yang dialami oleh nabi Muhammad SAW. Wajib hukumnya untuk Muslimin mengimani dan meyakini sebagai suatu kebenaran dari Allah SWT. Pada peristiwa itu Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT, dan mendapat perintah menjalankan salat 5 waktu sehari.
Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, Rasullulah ditemani malaikat Jibril dengan mengendarai Buraaq. Yaitu hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Sekali melangkah, Buraaq bisa menempuh perjalanan sejuah mata memandang dalam sekejap.

Rasullulah SAW melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan. Kabar ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan imam Muslim dari Anas bin Malik.

1. Ketika mencapai langit tingkat pertama,

Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS. Saat bertemu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membekali rasullulah dengan doa, supaya rasullulah SAW selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya. Sambil mengucapkan salam, rasullulah meninggalkan langit pertama untuk menuju langit kedua.

2. Sesampainya di langit kedua,

Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada rasullulah. Kemudian rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.
3. Tidak disangka, di langit ketiga,
Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.
4. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat.
Pada tingkatan ini, rasullulah bertemu Nabi Idris. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.
5. Sesampainya di langit kelima,
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.
Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya. Setelah bertemu, kemudian Nabi Muhammad melanjutkan perjalanannya ke langit keenam.
6. Pada langit keenam,
Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi. Nabi Musa juga terkenal dengan sifatnya yang penyabar dan penyayang selama menghadapi kolot dan bebalnya perilaku Bani Israil.
Selama bertemu dengan Muhammad, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Penuh kehangatan dan keakraban. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.
7. Tibalah Nabi Muhammad ke langit ketujuh.
Di langit ini, Nabi Muhammad bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim AS. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’muur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.
Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh. Masih dalam hadits yang sama, rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.
Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepecayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan.
Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari

Sumber :  
http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=13774

Buku Serial Diskusi Tasawwuf Modern “Terpesona di Sidratul Muntaha” oleh Agus Mustofa.

http://id.wikipedia.org/wiki/Alam

http://yunadha1881.wordpress.com/2012/08/19/penghuni-7-lapis-langit/

Sumber gambar :  alzyress.wordpress.com

Nama : Hasan Maqmun
NPM : 13111261
Kelas : 2KA42
Jurusan : Sistem Informasi
Matkul : Teori Organisasi Umum 1
Dosen : Budi Utami, SE

Selasa, 16 Oktober 2012

Benarkah Bulan Pernah terbelah dahulu kala?


Di dalam kitab suci Al – Qur’an pernah di ceritakan bahwa pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah S.W.T pernah menunjukkan keESAan-NYA kepada para penduduk di Mekkah, yakni dengan membuat Bulan menjadi terbelah dua. Sungguh benar – benar kejadian yang sangat luar biasa kala itu, namun di dalam benak pikiran kita pasti bertanya – tanya, “kalau Bulan memang pernah terbelah, lalu mengapa sekarang ini Bulan masih dalam keadaan utuh!” jawaban dari pertanyaan tersebut mungkin dapat terjawab pada wacana di bawah ini yang saya peroleh dari  searching di internet yang telah saya cantumkan pula sumber – sumbernya.

Suatu ketika penduduk Mekkah meminta agar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperlihatkan tanda kenabian. Rasul pun menyanggupi. Beliau memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar membelah bulan. Ajaib, bulan benar-benar terbelah dua! Nabi berseru, “Lihatlah!”
Setelah peristiwa itu, turunlah firman Allah, “Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka melihat suatu tanda, mereka berpaling dan berkata, “Sihir yang terus menerus.” (Al-Qamar: 1-2)

Suatu hari di sebuah seminar di Fakultas Kedokteran Universitas Cardiff di Wales, Inggris, awal tahun 2000-an. Hadir di situ Dr Zaglul An-Najjar, penulis buku Pembuktian Sains dalam Sunah. Seorang laki-laki berkebangsaan Inggris berdiri dan meminta izin untuk berbicara. Ia mengenalkan dirinya bernama David M Pidcock, seorang Muslim dan tengah memimpin sebuah organisasi Islam di negaranya.
Sebelumnya ia non-Muslim. Peristiwa keislamannya berawal ketika seorang sahabat Muslim meminjamkan Al-Qur’an kepadanya. Kebetulan saat itu ia tengan intens mempelajari agama-agama di dunia.
Pidcock mulai mempelajari halaman demi halaman Al-Qur’an hingga tiba pada Surat Al-Qomar: 1 – 2. Ia tak percaya isi surat itu. Maka ia langsung menutup Al-Qur’an dan meninggalkannya.
Allah rupanya berkehendak lain. Tak berapa lama kemudian ia menonton siaran televisi BBC. Seorang penyiar tengah mewancarai tiga astronom Amerika Serikat (AS) tentang aktivitas mendaratkan manusia ke bulan. Saat itu tahun 1978.

Sang penyiar mengkritik kebijakan pemerintah AS yang mengirim manusia ke bulan. Kebijakan itu telah menghabiskan biaya sekitar 100 juta dolar AS. Ini pemborosan. Bila dana tersebut diberikan kepada jutaan orang yang kelaparan akan jauh lebih berfaedah.
Para ilmuwan itu membela diri. Mereka mengatakan bahwa perjalanan tersebut telah membuktikan satu fakta penting yang seandainya mereka mengeluarkan dan berkali-kali lipat dari dana itu untuk membuat manusia yakin dan menerima fakta tersebut, tetap tak ada seorang pun yang akan mempercayainya.
Si penyiar sontak bertanya, “Fakta apa itu?”

Para ilmuwan itu menjawab bahwa bulan pada masa dahulu kala pernah terbelah, kemudian melekat lagi. Bekas-bekas yang menunjukkan fakta ini sangat terlihat di permukaan bulan sampai ke dalam perut bulan.
“Begitu mendengar ini saya langsung melompat dari kursi yang saya duduki di depan televisi dan berkata dalam hati bahwa sebuah mukjizat telah terjadi pada Muhammad 1.400 tahun yang lalu,” kata Pidcock.
“Al-Qur’an telah menyebutkannya dengan perincian yang begitu mengagumkan. Ini pasti agama yang benar,” kata Pidcock lagi. Ia pun memeluk Islam.

Peristiwa terbelahnya bulan banyak dilansir berbagai kitab hadits dan sirah berdasarkan penuturan sejumlah sahabat, di antaranya Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhum. Sejarah India dan Cina Kuno juga telah menceritakan peristiwa ini.”

Sumber : Majalah Hidayatullah – January 2007
               http://karangan.wordpress.com/2007/01/24/bulan-pernah-membelah/
Sumber gambar : ajiholick.wordpress.com

Nama : Hasan Maqmun
NPM : 13111261
Kelas : 2KA42
Jurusan : Sistem Informasi
Matkul : Teori Organisasi Umum 1
Dosen : Budi Utami, SE

Senin, 15 Oktober 2012

Teori ORGANISASI


  Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan, tetapi karena keterbatasan kemampuan, menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi. 

  Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.

1. Teori Organisasi Klasik

  Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan (abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.

  Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
·          
   Teori birokrasi  : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. 
     Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika. 
      Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

2. Teori Organisasi Neoklasik

  Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.

  Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:

- Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan. 
            - Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi. 
           -  Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam  pengambilan keputusan manajemen puncak.

3. Teori Organisasi Modern

  Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Perbedaan Teori Modern dan Teori klasik :
   
         Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi , sedangkan Teori Modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh. 
     
      Teori klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical, sedangkan Teori Modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variable yang dipertimbangkan.

  Teori modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi yaitu :

         Komunikasi 
         Konsep keseimbangan 
         Proses pengambilan keputusan
      
     Sumber :  http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/organisasi-63/
                    s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17350/MINGGU_3.doc

     Sumber gambar : kamilfiki.blogspot.com
  
  Nama : Hasan Maqmun
  NPM : 13111261
  Kelas : 2KA42
  Jurusan : Sistem Informasi
  Matkul : Teori Organisasi Umum 1
  Dosen : Budi Utami, SE

background: #642D8B url('C:\Users\Hazan_on_DecDays\Downloads') fixed repeat top left;